Sabtu, 04 Desember 2010

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM BK


BAB I
PENGEMBANGAN KREATIVITAS

A.    Latar belakang
Perkembangan ilmu perkembngan ilmu pengetahuan pada abad ke-19 bertumpu  pada upaya menjawab dan menemukan penjelasan radikal tentang apa, bagaimana, dan untuk apa gejala alam. Tetapi pergeseran arah yang luar biasa di abad ke-20 yang mejadi manusia sebagai alat kajian .artinya ilmu bukan lagi merupakan hasil usaha manusia semata-mata berdasarkan pengalaman empiris yang diperoleh pengamatan indra dan penelitian percobaan serta pembuktiannya melaikan manusia itu sendiri adalah mahluk istimewa dalam telaahnya kerena karunia yang dimilkinya yaitu; kemampuan berimajnasi ( Darstellung Funktion ).

B.     Konsep Dasar Fungsi Kreatvitas.
Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap dan keadaan yang bersifat khusus. Manusia secara alamiah memiliki sifat ini sejak lahir serta memperlihatkannya kecendrungan mengaktualisasikan dirinya mencakup kemampuan kreatif.
Gowan (1981), menyoroti proses kreativitas dari fungsi otak manusia. Kreativitas baru bisa terjadi jika ada interaksi dari masing-masing fungsi tersebut.
T. Teyler (1977) dalam clark (1983) menyebutkan bahwa pembentukan otak terjadi dari interaksi antara pola (blue print) genetik dan pengaruh lingkungan.

C.   Tahap Proses Kreativitas
Tahap-tahap kretivitas dalam proses kreativitas menurut Graham Wallas berlansung adalah :
Tahap 1: Preparation (persiapan)
Ø  Gagasan/ ide muncul dari pikiran bawah sadar dalam bentuk implus, lintasan-lintasan pikiran yang tidak, singkat, lemah, tidak akuarat kasar dan tidak dapat dikuasai.tetapi kadang juga muncul dalam bentuk lengkap dan utuh.
Ø  Ide/gagan muncul dari brbagai kemungkinan, tetapi biasanya bersumber dan dilatar belakangi keterapilan/keahlian, pengalaman dan pengetahuan tertentu.
Tahap 2: Incubtiaon (inkubasi)
Ø  Pengendapan dan pematanagan ide/gagasan.
Ø  Implus ide/gagasan yang belum lengkap tersebut terakumulasi dan saling berinteraksi gagasan mulai terbentuk tetapi belum lenkap dan tidak utuh.
Tahap 3: illumination (ilmunasi)
Ø  Pikiran sadar bertugas mengembangkan, menjernihkan, memodifikasi dan mengelola implus gagasan yang belum lengkap tersebut sehingga menjadi lengkap dan utuh.
Ø  Kecerdasan, pengalaman keterampilan dan pengetahuan sangat berperan dalam proses ini.
Tahap 4: Veritication (verifikasi)
Ø  Proses penyempurnaan ide/gagasan yang telah lengkap dan utuh melalui proses resistansi oleh sensor atau jaringan mental (freud)
Ø  Jika gagasan tersebut masuk akal (reasonable) dan dapat diterima (acceptable) maka proses ini menjadi suatu bentuk baru yang disebut pikiran sadar.

D.    Proses Kreativitas
Dalam menjelaskan proses berfikir, Arthur koestler dalam bulkunya the art of creativity mengajukan teori berfikir bisosiotif sebagai cara merlukiskan proses kreativitas. Cara berfikir bisosiotif adalah jenis berfikir kreatif divergen dan imaginative yang dibedakan dari berfikir konvergen, logis, analistis, sebagaimana tugas dan fungsi masing-masing belahan otak kanan dan kiri.

E.     Tingkat Kreativitas
Proses kreativitas dengan 4 tahap sebagaimana dilukiskan graham Wallas di atas menurut gowan dan Treffinger memiliki tiga tinggkatan yakni:
Tingkat 1: Tinggkat Krativitas
Ø  Ditandai dengan ciri-ciri timbulnya pemikiran divergen dan baru secara intuitif atau pikiran baru yang berkembangkan dalam masyarakat.
Tingkat 2: Tingkat Psikodeletik
Ø  Tingkat psikodeletik atau perluasan pikiran dan perasaan (expansion of mind and emotion) ditandai dengan pengembangan kesadaran untuk menjakau pandangan diluar pandangan atau kebiasaan sendiri, penerimaan dan penghormatan atas ide dan respon berbeda sebagai sesuatu yang original.
Tingkat 3: Tingkat Iluminatif
Ø  Pada tingkat ini telah ada perkembangan produk (product development) ciri utama dari product developmentini adalah teresapinya empat tahap.

F.       Urutan, Produk & Landasan Perkembangan Kreativitas
Perkembangan kreativitas dapat diibaratkan  lingkaran eskalarasi yang memiliki ciri yang terdiri lima aspek yakni :
1.      Succession (urutan)
Jejang perkembangan terjadi secara teratur dan hirarkis yakni jenjang perkembangan yang terjadi menurut urutan istilah ini menunjukan bahwa jenjang yang satu mendahului jenjang berikutnya.
2.      Discontinuity (diskontinuitas)
Perkembangan terjadi sejajar urutan.
3.      Emergensi (kemenonjolan)
Pada setiap jenjang muncul kerakterlistrik yang menonjol yang tidak nampak pada jenjang sebelumnya.
4.      Differentiation (diferensiasi)
Istilah ini menunjukan pada pengertiaan ‘spesifikasi‘atau fokus pada sesuatu seperti cahaya yang difokuskan pada optik atau benda tertentu.
5.      Integration (intergrasi)
Istilah ini menunjukan pada sistem seluruh jenjang.


G.    Perlunya  Berkreasi
Psikologi Abraham Maslow membagi kebutuhan manusia empat katagori :
1.      Psikologis (pangan, sandang, dan sexks)
2.      Keamanan (perlindungan, ketenyraman, dan stabilitas)
3.      Cinta, rasa memiliki dan dihargai (kehormatan dan perasaan sukses)
4.      Aktualisasi diri (mencipta dan menjadikan kemampuan terus meningkat)

H.    Manfaat Berkreasi
Para ahli psikologi tidak sependapat tentang kebutuhan dan motif dasar manusia untuk berkreasi, kedatipun demikian imbalan dan penghargaan atas kreativitas itu dapat diidentifikasi sebagai motif manusia untuk berkreasi. Kreasi membantu orang mengembangkan minat banyak hal, seperti pendidikan, pekerjaan, pergaulan, dan lain-lain. Berkaitan dengan ini, seorang presiden sebuah perusahaan raksasa mengatakan bahwa Anda dapat membayar seorang karyawan dengan gaji besar, tetapi tidak akan bekerja efektif jika Anda tidak merangsang kreatifitasnya.

I.     Kreatifitas Sebagai Alat ‘Problem Solving’
Gambaran tentang seorang kreatif disini adalah gabungan antara karakteristik pemecahan masalah (problem solving) dari orang-orang kreatif termuka seperti Van Gogh, Thomas Alva Edison, James Watt, Ford, Albert Einstein, dan lain-lain. Yang menunjukkan kreatifitas dan berhasil mencapai tingkat yang tinggi. Banyak persamaan mereka dalam pendekatan terhadap pemecahan masalah secara kreatif. Akan tetapi, jika orang-orang kreatif tersebut diteliti, ternyata ditemukan banyak perbedaan ketimbang persamaannya dalam pendekatan mereka. Sebagaimana usahawan, teknisi, budayawan, ilmuan, atlit, dan latar belakang profesi yang berbeda lainnya memiliki banyak karakteristik yang pada umumnya menunjukkan perbedaan individual.
Ø  Karakteristik Pemecahan Masalah
Ø  Mengenali Masalah yang Bernilai
Ø  Merumuskan Masalah Nyata
Ø  Terbuka Terhadap Gagasan Sendiri dan Orang Lain untuk Pemecahan
Ø  Menggunakan Pertimbangan dan Intuisi untuk Mengidentifikasikan Pemecahan
Ø  Mengubah Pemecahan Menjadi Hasil yang Dapat Digunakan
Ø  Pemikiran Bawah Sadar
Ø  Pikiran Bawah Sadar Sebagai Alat Bantu untuk Pemecahan Masalah

J.    Teknik Brainstorming
       Sebenarnya teknik brainstroming adalah kegiatan untuk mencoba mengatasi segalaham hambatan dan kritik atas suatu gagasan. Kegiatan tersebut mendorong munculnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang menyimpang, liar dan berani dengan tujuan gagasan tersebut akan menghasilkan gagasan yang baik dan kreatif. Dan teknik ini cenderung menghasilkan gagasan baru orisinal yang menambah gagasan konvensional yang telah ada. Konsep menunda keputusan adalah inti (sentral) teknik brainstorming.
       Dr. S. Pames, direktur Creative Education Foundation. Ketentuan dasar bagi brainstorming adalah sebagai berikut:
1.      Menunda Keputusan. Jangan mengkritik atau mengevaluasi gagasan pada saat pembahasan brainstorming berlangsung. Pilih gagasan terbaik setelah sekian banyak gagasan dilontarkan.
2.      Dapatkan sejumlah besar gagasan. Tulislah sebanyak mungkin gagasan secepatnya. Gunakan gagasan aneh dan menggelikan untuk merangsang gagasan konvensional.

K.   Sinektik
       Analogi telah lama digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam proses penyusunan secara kreatif. Sinektik adalah salah satu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan.


L.   Memfokuskan Tujuan
       Dr. Maxwell dalam bukunya Psycho Cybernetics menguraikan metode untuk mencapai hasil yang diharapkan secara kreatif. Ia menguraikan pengalaman membentuk pola reaksi baru yang otomatis melalui imajinasi dengan cara imajiner tentang sesuatu yang akan terjadi besok ‘seolah-olah’ telah terjadi sekarang.

M.  Daftar Pertanyaan
       Daftar pertanyaan sering digunakan sebagai teknik merangsang dan mendorong munculnya gagasan baru sekaligus meyakinkan bahwa seseorang telah mempertimbangkan desain rekayasa standar.

N.   Metode ‘Hot Point Company’
Metode ‘Hot Point Company’ untuk meningkatkan produktifitas perusahaan tersebut adalah “Waste-Not-Method”, “And-Also-Method”, dan “Tear-Down-Method”.

O.   Pendekatan Eliminasi ‘Procter and Gamble’
       Metode Procter and Gamble melalui tim kreatif menekankanpada kekuatan dan kecermatanan analisis untuk menyingkirkan hal-hal yang tidak diperlukan dari hal yang ada dan apa yang akan direncanakan untuk dilaksanakn di masa mendatang. Yang pertama dikritisi adalah item/proyek berbiaya besar tetapi kadang juga yang berbiaya rendah.
       Pemikiran manusia cenderung ambigu, yakni menganalisis, membandingkan, memilih keputusan dan membangun, memvisualisasikan, memrediksi dan membangun gagasan secara kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar